Thursday, 5 May 2016

Teori-Teori Pembelajaran (Behavioristik, Kognitivistik, Konstruktivistik dan Humanistik)



Inspirasi Kita.com - Salam sejahtera, gan. Semoga kesejahteraan selalu terlimpah bagimu semua. Kali ini saya mau sedikit postingan yang berbeda, gan. Hehe agak serius wkwkw. Sebenarnya ini merupakan sekelumit bahan belajar Ilmu Pendidikan yang merupakan salah satu mata kuliah saya. Saya ingin bagikan buat belajar kita semua, termasuk agan-agan. Karena belajar tak harus tersekat tembok dan kursi pendidikan formal.  Selamat belajar, Gan. Inilah dia uraian singkat macam-macam teori belajar.  :p Semangat belajar terutama bagi yang jomblo. Semangat ya mblo 

Teori Belajar Behavioristik


www.karyatulisku.com

Teori behavioristik berkaitan dengan perubahan prilaku. Pembelajaran pada teori ini menitikberatkan pada perubahan tingkah laku. Pandangan behavioristik mengakui pentingnya masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa respons. Terpenting yang diamati dan diukur  yakni stimulus dan respons.

Penguatan (reinforcement) adalah faktor penting dalam belajar. Apa yang dapat menimbulkan penguatan respon disebut penguatan. Respon akan semakin kuat apabila penguatan dilakukan atau ditambahkan. Lalu respon akan menguat jika penguatan dikurangi. Tokoh-tokoh penting teori behavioristik antara lain Thorndike, Watson, Skiner, Hull dan Guthrie.

Penerapan teori ini yakni menuntut siswa untuk mengaplikasikan apa yang sudah diketahuinya dan ini disebut "mimetic". Pembelajaran dan evaluasi menitikberatkan pada hasil, lalu evaluasi tadi juga menuntut pada sebuah jawaban yang benar. Sehingga peserta didik mampu merampungkan pembelajaran.

Teori Belajar Kognitivisme


www.karyatulisku.com

Teori pembelajaran kognitif adalah perubahan pemahaman dan persepsi yang tidak harus berupa perubahan tingkah dan laku yang di mana tingkah laku itu dapat diukur dan diamati. Teori ini mengatakan bila tiap orang memiliki penglaman dan pengetahuan  yang rapi berupa struktur kognisi.

Di antara para pakar teori kognitif, paling tidak ada tiga yang terkenal yaitu Piaget, Bruner, dan Ausubel. Menurut Piaget, proses belajar itu akan berjalan dengan baik apabila pembelajaran beriringan dengan tahap-tahap perkembangan dan umur seseorang, lalu berpadu dengan proses akomodasi, equilibrasi dan asimilasi. Sedangkan Bruner mengatakan bahwa belajar terjadi lebih ditentukan oleh cara seseorang mengatur pesan atau informasi, dan bukan ditentukan oleh umur.  Lalu Ausubel  berpendapat bila seseorang dikatakan belajar bila mampu mengasimilasikan pengetahuan barunya dengan pengetahuan yang dimilikinya. Proses belajar akan terjadi melalui tahap-tahap memperhatikan stimulus, memahami makna stimulus, menyimpan dan menggunakan informasi yang sudah dipahami.

Dalam kegiatan pembelajaran, keterlibatan siswa secara aktif amat dipentingkan. Materi pelajaran disusun dengan menggunaka pola atau logika tertentu, dari sederhana ke kompleks. Perbedaan in­dividual pada diri siswa perlu diperhaatikan, karena faktor ini sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.

Teori Belajar Konstruktivisme


andreeaungureanu04.blogspot.co.id

Teori ini mementingkan pemberian makna bagi peserta didik terhadap pengalamannya dengan akomodasi dan asimilasi untuk proses pembentukan kognitif pada proses pembelajaran.  Maka, pembelajaran harus menciptakan keadaan proses pembentukkan tadi secara maksimal.

Proses pembelajaran berarti pemberian makna peserta didik terhadap pengalamannya untuk menuju perkembangan kognitifnya melalui akomodasi dan asimilasi. Berdasarkan teori ini guru harus menghargai dan mengakui dorongan diri peserta didik untuk membangun pengetahuannya sendiri. Proses pembelajaran diarahkan untuk mengembangkan konstruksi berpikir agar maksimal.

Karakteristik pembelajaran yang dilakukannya adalah:
  •  Memberi kebebasan bagi peserta didik untuk berpikir kreatif tidak melulu tersekat kurikulum dan mendukungnya untuk mengembangkannya.
  • Siswa dittempatkan pada energi munculnya interes, untuk menciptakan korelasi ide-ide atau gagasannya, lalu merumuskan kembali ide tersebut, baru kemudian menciptakan simpulan.
  • Guru dan murid mengkaji akan kompleksnya dunia ini, ada macam-macam persepsi tentang kebenaran dari berbagai interpretasi
  • Guru harus mengakui bila pembelajaran  dan evaluasinya adalah usaha yang rumit, tidak teratur, tidak mudah dikelola, dan sukar dipahami.
Teori Belajar Humanistik


slideplayer.info

Menurut teori humanistik tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. Peserta didik dikatakan berhasil bila sudah mampu memahamai dirinya sendiri dan lingkungannya.  Di sini berarti peserta didik sudah mampu mengaktualisasikan dirinya. Teori ini bisa menggunakan teori lainnya demi tercapinya tujuan dan ini disebut elektik.

Beberapa tokoh penganut aliran humanistik adalah;
  • Kolb, ia mengatakan bila ada beberapa tahapan dalam belajar, yaitu; pengalaman konkret, pengalaman aktif dan reflektif, konseptualisasi, dan eksperimentasi aktif.
  • Honey dan Mumford, mengelempokkan peserta didik menjadi empat tipe; pragmatis, aktifis, reflektor dan teoris
  • Hubermas, membedakan 3 macam atau tipe belajar yaitu; belajar teknis, belajar praktis, dan belajar emansipatoris.
  • Bloom dan Krathwohl, dengan 3 kawasan tujuan belajar yaitu; kognitif, psikomotor, dan afektif.
  • Ausubel, walaupun termasuk juga ke dalam aliran kognitivisme, ia terkenal dengan konsepa belajar bermakna (Meaningful learn­ing).
Berpikir induktif merupakan ciri dari penggunaan teori ini. Teori ini juga amat mementingkan faktor pengalaman dan keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar.
           
Oke sekian dulu gan. Ayo  gan, jangan mudah menyerah. Dan jangan berhenti belajar. Thanks for read, ya.


Daftar Pustaka:

Banks, J (1993), Multicultural Eeducation: Historical Development,Dimension, and Practice. Review of Research in Education.

——, (1994), An Introduction to Multicultural Education, Needham Heights, MA

Kuper, Adam & Jessica Kuper (2000), Ensiklopedi Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan Nasional.

Zubaidi (2005), Pendidikan Berbasis Masyarakat. Jakarta: Pustaka Pelajar



Sumber gambar sampul: semutponti.blogspot.co.id
Share:

3 comments:

Featured Post

Mitos-mitos yang Sering Kita Dengar Pas Kita Kecil Dulu Part I

Waktu kita kecil dulu kita pasti sering dengar mitos yang dikatakan oleh orang tua kepada kita. Entah mitos itu tujuannya untuk mengontro...

Visitors